![]() Sudah ke empat kalinya semesta membawa langkah kakiku menuju Sukamara. Tiap kali, senantiasa ada catatan yg tertulis, namun... entah kenapa tidak pernah tuntas dan siap unggah. Namun disinilah signifikansi makna mengada dg sendirinya. Yg kehilangan kata selalu mengandung rasa yg lebih dalam. Tanpa sengaja, mengada. Sebagaimana kebiasaan menyingkat sebutan Sukamara dg Sukma dalam percakapan tanpa diniatkan. Mungkin begitulah dia. Entah di titik mana, ada sukma yg menyisip di lipatan peristiwa. Bagiku, perkenalan dengan Sukamara membawaku kembali ke masa kecil. Masa di umur itu, yg tentu berisi penuh dg kenangan indah, permainan, dan kegembiraan. |
on this blogJust ordinary day to day notes.. But as we know.. there is nothing normal in this world. Archives
December 2020
Categories
All
|