![]() enjelang ramadhan. Keriuhan mudik meniupkan kebekuan sepi.Semua kehidupan seakan bergerak cepat dihadapan mata. Ritual, tradisi,kebiasaan, seluruh manifestasi budaya yang merajut essensi makna. Roh kehidupan. Realitas yang dipilih mencipta dunia. Tak sedikit yang menggerutu bosan, malas, berkelekar angan tak perlu mengikutinya, bahkan terkadang terdengar begitu tersiksa. Cukup manusiawi kurasa, berkontestasi dalam tekanan rasa diri dan yang diluar sana. Mulai dari sekedar arisan, mengantar keluarga ke acara, menemani anaknya berulangtahun, kerja bakti di hari minggu,dan jutaan ritual lainnya yang menyusupkan makna menjadi “manusia”. Sedikit yang berani membuangnya. Lebih sedikit yang berani menjalaninya. Di kacamata sosial dia anomali, istilah Deleuze 'skizofreni'. Mayoritas orang akan berdiri ditengah-tengah, berupaya mengakomodasi, menjalani yang dia rasa siksa, mencari eskapisme setelahnya, dan mengatakan bahwa itulah manis pahit kehidupan. Meletakan semua harap sekedar angan. Karena kegilaan selalu butuh lebih dari satu orang- sebab bagi mereka yang telah menjalaninya, hanya satu substansi disana: kehampaan. |
on this blogJust ordinary day to day notes.. But as we know.. there is nothing normal in this world. Archives
December 2020
Categories
All
|